Kupu-kupu
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu
malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu
umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal).
Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat
hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki
warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu.
Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya,
sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van
Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.
Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat
singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun
hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui
tingkat larva yang agak lama, dan ada yang mampu menjadi
dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.
Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah
keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang
tinggal di daerah tropis mampu
bertelur lebih sekali dalam setahun.
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut
khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempat berkembang sepenuhnya., Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu
mikropil yang bertujuan memungkinkan masuknya
sperma untuk bergabung dengan
sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang
cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan
bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang
mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini jugalah yang diproduksi
oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh keras
sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.
Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan. Setiap spesies
kupu-kupu memiliki rentang tumbuhan perumah yang sendiri, baik yang
hanya satu spesies maupun berbagai spesies. Tingkat telur dilalui selama
beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang keluar
tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang,
harus melalui tingkat
diapaus (istirahat) dan hanya menetas di
musim semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain yang bisa bertelur pada
musim semi agar telur dapat menetas pada
musim panas
Kupu-kupu dan
ngengat dikenal sebagai
serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi
buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman.